Naganingrum diambil dari nama seorang permaisuri dalam sebuah cerita rakyat Pasundan. Diceritakan, Sang Permaisuri terpaksa mengasingkan diri ke hutan guna melindungi anak dalam kandungannya dari sang patih yang hendak menguasai Kerajaan Galuh. Di pengasingannya, ia membesarkan anak semata wayangnya, Ciung Wanara, dalam kesederhanaan hinggi ia tumbuh menjadi anak yang pintar dan mandiri, dan berhasil merebut kembali tahta kerajaan Galuh. Terinspirasi dari perjalanan sejarah Naganingrum, taman tematik yang dibangun di Tatar Naganingrum adalah taman bernuansa sejarah.
Tatar Naganingrum adalah hunian bernuansa sejarah dan merupakan tatar ke-10 dari Kota Baru Parahyangan. Dibangun dalam sistem
cluster satu pintu dengan fasilitas keamanan 24 jam yang dilengkapi oleh CCTV, menjadikannya hunian yang aman dan nyaman untuk ditinggali. Pemeliharaan lingkungan oleh
township management juga dilakukan secara intensif guna menciptakan lingkungan yang bersih, asri, sehat dan nyaman bagi seluruh warga tatar.
Lokasi
Tipe Hunian
Nagawulan
Luas Bangunan | 65 m2 |
Luas Tanah | 126 m2 |
Kamar Tidur | 2 |
Kamar Mandi | 1 |
Lantai | 1 |
Garasi | 1 |
Fasilitas | Air Bersih, Listrik, Telepon |
Nagakomala
Luas Bangunan | 95 m2 |
Luas Tanah | 162 m2 |
Kamar Tidur | 2 |
Kamar Mandi | 1 |
Lantai | 1 |
Garasi | 1 |
Fasilitas | Air Bersih, Listrik, Telepon |
Dilengkapi dengan 1 Kamar Pembantu dan 1 Kamar Mandi Pembantu
Naganingrat
Luas Bangunan | 116 m2 |
Luas Tanah | 220 m2 |
Kamar Tidur | 3+1 |
Kamar Mandi | 2+1 |
Lantai | 2 |
Garasi | 1+1 |
Fasilitas | Air Bersih, Listrik, Telepon |
Nagatirta Wanoja
Luas Bangunan | 340 m2 |
Luas Tanah | 300 m2 |
Kamar Tidur | 4 |
Kamar Mandi | 3 |
Lantai | 2 |
Garasi | - |
Fasilitas | Air Bersih, Listrik, Telepon |
Memiliki Living Room dan Dining Room dengan pemandangan lepas ke lembah dan danau